Sajak Tengah Malam Yang Resah
Aku adalah sajak tengah malam yang tengah resah.
Aku menggigil kedinginan tanpa peluk.
Pikiranku bagai dipermainkan waktu.
Ada ketakutan yang tak bernalar serta gelisah yang merangkul erat ditengah pikiran yang berspekulasi.
Bagiku mengapa malam setega ini?
Ah... Gelisah kembali diperbatasan pagi
Ada apa dengan hati yang bertanya-tanya ini?
Mataku sudah cukup berat, kepalaku-pun juga.
Haruskah aku menguntai sajak pada keresahan yang tak ku tahui sebab pastinya ini? Sudah saja.
Kuminta tidur, wahai diriku yang berselimut resah tanpa jawab. Beristirahatlah, kau perlu bertemu esok.
Kiminta terlelaplah, wahai diriku yang tengah resah berselimut tanya. Nyenyaklah, kau perlu bermimpi indah.
Aku menggigil kedinginan tanpa peluk.
Pikiranku bagai dipermainkan waktu.
Ada ketakutan yang tak bernalar serta gelisah yang merangkul erat ditengah pikiran yang berspekulasi.
Bagiku mengapa malam setega ini?
Ah... Gelisah kembali diperbatasan pagi
Ada apa dengan hati yang bertanya-tanya ini?
Mataku sudah cukup berat, kepalaku-pun juga.
Haruskah aku menguntai sajak pada keresahan yang tak ku tahui sebab pastinya ini? Sudah saja.
Kuminta tidur, wahai diriku yang berselimut resah tanpa jawab. Beristirahatlah, kau perlu bertemu esok.
Kiminta terlelaplah, wahai diriku yang tengah resah berselimut tanya. Nyenyaklah, kau perlu bermimpi indah.
Comments
Post a Comment