Kenapa kamu pergi?
Seperti spekulasi gue sebelumnya, hal semacam kecewa pasti akan datang menghampiri setelah gue cukup bahagia karena jatuh cinta. Faktanya memang begitu, dari apa yang gue rasain secara pribadi. Berkali-kali gue jatuh bangun dari bahagia kemudian kecewa dan seperti itu seterusnya.
Hari ini gue kembali menangis. Menangisi kepergian dia yang tanpa sebab. Pikiran gue penuh dengan pertanyaan-pertanyaan perihal alasan dia yang memutuskan untuk pergi begitu saja dari hari-hari gue.
"Kamu kenapa pergi?" :')
"Kamu kemana aja akhir-akhir ini, kenapa gak ngasih kabar?" :')
"Kamu kenapa tiba-tiba menjauh?" :')
"Kamu benci aku?" :')
"Kamu kok tega sih giniin aku?" :')
Andai gue punya cukup keberanian untuk bilang itu semua ke dia. Berat banget rasanya ketika gue udah terlanjur sadar diri bahwa gue ternyata emang udah enggak dibutuhkan apalagi diinginkan. Andai juga gue punya cukup keberanian untuk mempertahankan rasa di hati gue ini, tapi sayangnya gue udah terlalu lelah untuk mencari sebuah titik terang atas semua ketidak jelasan ini. Bukan gue lelah untuk ngejar dia, hanya saja sadar diri jauh lebih baik dari pada timbul luka baru nantinya.
Sama seperti perempuan lainnya ketika kecewa gue pasti nangis dan larut dalam kesedihan. Bagi gue pribadi nangis itu dapat meringankan kesedihan dan ngebuat gue jadi sedikit lebih tenang. Ini juga bukan soal cengeng atau seberapa strong gue nahan rasanya tersakiti tapi soal perasaan yang gue rasa terlalu dalam. Kali ini gue yakin, gue udah terlalu nyaman dan sayang sama dia. Tapi gue sadar mungkin gue bukan seseorang yang dia harapkan. Itu mungkin menjadi alasan kenapa dia pergi. Tapi jika begitu, kenapa dia sejahat itu?.
Akhir-akhir ini hari-hari gue terasa aneh dan banyak hal yang berubah serta berbeda. Gue yang tiap hari always be happy jadi almost always be sad. Gue jadi sering badmood dan baperan, kalo denger lagu galau bawaannya pengen nangis mulu. Denger ceramah juga apalagi, Inget dosa-dosa gue sama hj.ubed. Gue jadi rentan galau, makan jadi susah. Jangankan suruh makan pizza makan burger pake sumpit ajah gue males. Kepergian dia bener-bener ngerubah sebagian dari hari-hari gue. Yang biasanya always everytime kontekan sama dia, sekarang jadi always everytime kontekan sama operator :') (ah sial).
Bicara soal kepergian dia, gue jadi inget pas awal dia datang untuk yang pertama kalinya di hidup gue. Kedatangan dia yang secara tiba-tiba memang sudah direncanakan tuhan. Tuhan datengin dia di hidup gue untuk nyembuhin luka yang sebelumnya sedang gue rasakan. Dan dia berhasil nyembuhin luka itu, kemudian menggantinya dengan hal-hal yang indah. Dia bagaikan pelangi setelah hujan badai. Hari-hari gue jadi terasa penuh warna. Saat itu gue bersyukur banget karna tuhan datengin sosok seperti dia di hidup gue. Gue pun merasa ada hal yang berbeda dari dia, dia beda sama cowo-cowo yang pernah gue kenal. Dia bisa bikin gue ngerasa nyaman banget. Kalaupun gue bisa bilang, dia adalah sebuah alasan untuk segala alasan-alasan yang ada duhidup gue.
"Dia adalah alasan kenapa gue berhenti mencari"
"Dia adalah alasan kenapa gue merasa sempurna"
"Dia adalah alasan kenapa hidup ini indah"
"Dia adalah alasan kenapa gue pengen jadi lebih baik"
"Dia adalah alasan kenapa bercanda itu menyenangkan"
"Dia adalah alasan kenapa gue selalu bersyukur dan merasa cukup"
"Dia adalah alasan kenapa gue lebih menyukai tidur larut malam"
"Dan dia juga alasan kenapa gue bilang kalo steven william itu gak ganteng-ganteng amat"
"Dia alasan untuk segala kesederhanaan :') .
Sampai akhirnya sekarang dia pergi ninggalin gue dan menggores luka dalam yang jauh lebih sakit dari luka yang dulu pernah dia sembuhkan :') .
Pada dasarnya gue sendiri gak pernah maksa orang buat sayang sama gue. Selama ini gue selalu mencoba untuk menerima kekurangan maupun kelebihan orang lain. Gue selalu belajar untuk menghargai orang lain. Dan yang terpenting gue bukan orang yang suka menuntut.
Dan sekarang lo bener-bener pergi :'). Itu artinya udah gak akan ada lagi canda tawa absurd yang menghiasi hari-hari gue :'). Dan gak akan ada lagi kalimat "good night" ataupun "selamat pagi" :'). Gak akan ada lagi kalimat-kalimat yang bikin gue senyum-senyum sendiri. Rasanya gak nyangka ajah, kita yang tadinya deket banget, suka becanda gak jelas, saling nyemangatin, dan saling sayang. Sekarang harus saling melupakan satu sama lain :'). Berakting seoalah tidak pernah terjadi apa-apa dan kembali melanjutkan hidup dengan orang yang berbeda lagi. Tapi entah, bagi gue itu rasanya sulit dan takut. Gue terlalu sering bersungguh-bersungguh tapi pada akhirnya dikecewakan.
Mungkin ini adalah cara tuhan untuk memberitahu bahwa kita bukanlah dua orang yang tepat untuk dipersatukan. Karna yah seperti yang gue rasain sekarang kalo kita berdua emang udah bener-bener berbeda :') . Tapi rasa ini tidak akan bisa hilang dalam waktu sekejap :'). Dan rasa ini juga yang ngebuat gue gak bisa mencintai orang lain :').
"Kamu terlalu beda :')"
Yang terpenting, sekarang gue harus membiasakan diri tanpa dia dan segala canda tawanya. Dan akan tetap mencintai dia dengan cara gue sendiri. Sekalipun mencintainya hanya dalam diam :').
Semua yang datang pada akhirnya akan beranjak pergi dan semua yang pernah ada pada akhirnya akan akan hilang.
"Maaf untuk segala ketidakmampuanku"
I LOVE YOU JUST THE WAY YOU ARE
Kamu yang terbaik..
Hari ini gue kembali menangis. Menangisi kepergian dia yang tanpa sebab. Pikiran gue penuh dengan pertanyaan-pertanyaan perihal alasan dia yang memutuskan untuk pergi begitu saja dari hari-hari gue.
"Kamu kenapa pergi?" :')
"Kamu kemana aja akhir-akhir ini, kenapa gak ngasih kabar?" :')
"Kamu kenapa tiba-tiba menjauh?" :')
"Kamu benci aku?" :')
"Kamu kok tega sih giniin aku?" :')
Andai gue punya cukup keberanian untuk bilang itu semua ke dia. Berat banget rasanya ketika gue udah terlanjur sadar diri bahwa gue ternyata emang udah enggak dibutuhkan apalagi diinginkan. Andai juga gue punya cukup keberanian untuk mempertahankan rasa di hati gue ini, tapi sayangnya gue udah terlalu lelah untuk mencari sebuah titik terang atas semua ketidak jelasan ini. Bukan gue lelah untuk ngejar dia, hanya saja sadar diri jauh lebih baik dari pada timbul luka baru nantinya.
Sama seperti perempuan lainnya ketika kecewa gue pasti nangis dan larut dalam kesedihan. Bagi gue pribadi nangis itu dapat meringankan kesedihan dan ngebuat gue jadi sedikit lebih tenang. Ini juga bukan soal cengeng atau seberapa strong gue nahan rasanya tersakiti tapi soal perasaan yang gue rasa terlalu dalam. Kali ini gue yakin, gue udah terlalu nyaman dan sayang sama dia. Tapi gue sadar mungkin gue bukan seseorang yang dia harapkan. Itu mungkin menjadi alasan kenapa dia pergi. Tapi jika begitu, kenapa dia sejahat itu?.
Akhir-akhir ini hari-hari gue terasa aneh dan banyak hal yang berubah serta berbeda. Gue yang tiap hari always be happy jadi almost always be sad. Gue jadi sering badmood dan baperan, kalo denger lagu galau bawaannya pengen nangis mulu. Denger ceramah juga apalagi, Inget dosa-dosa gue sama hj.ubed. Gue jadi rentan galau, makan jadi susah. Jangankan suruh makan pizza makan burger pake sumpit ajah gue males. Kepergian dia bener-bener ngerubah sebagian dari hari-hari gue. Yang biasanya always everytime kontekan sama dia, sekarang jadi always everytime kontekan sama operator :') (ah sial).
Bicara soal kepergian dia, gue jadi inget pas awal dia datang untuk yang pertama kalinya di hidup gue. Kedatangan dia yang secara tiba-tiba memang sudah direncanakan tuhan. Tuhan datengin dia di hidup gue untuk nyembuhin luka yang sebelumnya sedang gue rasakan. Dan dia berhasil nyembuhin luka itu, kemudian menggantinya dengan hal-hal yang indah. Dia bagaikan pelangi setelah hujan badai. Hari-hari gue jadi terasa penuh warna. Saat itu gue bersyukur banget karna tuhan datengin sosok seperti dia di hidup gue. Gue pun merasa ada hal yang berbeda dari dia, dia beda sama cowo-cowo yang pernah gue kenal. Dia bisa bikin gue ngerasa nyaman banget. Kalaupun gue bisa bilang, dia adalah sebuah alasan untuk segala alasan-alasan yang ada duhidup gue.
"Dia adalah alasan kenapa gue berhenti mencari"
"Dia adalah alasan kenapa gue merasa sempurna"
"Dia adalah alasan kenapa hidup ini indah"
"Dia adalah alasan kenapa gue pengen jadi lebih baik"
"Dia adalah alasan kenapa bercanda itu menyenangkan"
"Dia adalah alasan kenapa gue selalu bersyukur dan merasa cukup"
"Dia adalah alasan kenapa gue lebih menyukai tidur larut malam"
"Dan dia juga alasan kenapa gue bilang kalo steven william itu gak ganteng-ganteng amat"
"Dia alasan untuk segala kesederhanaan :') .
Sampai akhirnya sekarang dia pergi ninggalin gue dan menggores luka dalam yang jauh lebih sakit dari luka yang dulu pernah dia sembuhkan :') .
Pada dasarnya gue sendiri gak pernah maksa orang buat sayang sama gue. Selama ini gue selalu mencoba untuk menerima kekurangan maupun kelebihan orang lain. Gue selalu belajar untuk menghargai orang lain. Dan yang terpenting gue bukan orang yang suka menuntut.
Dan sekarang lo bener-bener pergi :'). Itu artinya udah gak akan ada lagi canda tawa absurd yang menghiasi hari-hari gue :'). Dan gak akan ada lagi kalimat "good night" ataupun "selamat pagi" :'). Gak akan ada lagi kalimat-kalimat yang bikin gue senyum-senyum sendiri. Rasanya gak nyangka ajah, kita yang tadinya deket banget, suka becanda gak jelas, saling nyemangatin, dan saling sayang. Sekarang harus saling melupakan satu sama lain :'). Berakting seoalah tidak pernah terjadi apa-apa dan kembali melanjutkan hidup dengan orang yang berbeda lagi. Tapi entah, bagi gue itu rasanya sulit dan takut. Gue terlalu sering bersungguh-bersungguh tapi pada akhirnya dikecewakan.
Mungkin ini adalah cara tuhan untuk memberitahu bahwa kita bukanlah dua orang yang tepat untuk dipersatukan. Karna yah seperti yang gue rasain sekarang kalo kita berdua emang udah bener-bener berbeda :') . Tapi rasa ini tidak akan bisa hilang dalam waktu sekejap :'). Dan rasa ini juga yang ngebuat gue gak bisa mencintai orang lain :').
"Kamu terlalu beda :')"
Yang terpenting, sekarang gue harus membiasakan diri tanpa dia dan segala canda tawanya. Dan akan tetap mencintai dia dengan cara gue sendiri. Sekalipun mencintainya hanya dalam diam :').
Semua yang datang pada akhirnya akan beranjak pergi dan semua yang pernah ada pada akhirnya akan akan hilang.
"Maaf untuk segala ketidakmampuanku"
I LOVE YOU JUST THE WAY YOU ARE
Kamu yang terbaik..
Comments
Post a Comment