Jatuh cinta, berjuang lalu berakhir

Aku tidak tahu kapan tepatnya pertama kali aku mengetahui namaku sendiri. Masanya pun samar-samar ku ingat. Tapi tidak dengan ketika pertama kali aku jatuh cinta padamu. Saat itu kita dalam satu atap peribadatan, bersama dua kolegaku juga. Saat isya menjelang dan kamu memimpin barisan sholat-kami. Setelahnya ada bacaan do'a yang kamu ucapkan dan aku turut mengamininya dibelakangmu. Aku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya padamu malam itu.

Setelah jatuh cinta malam itu, aku meyakini kamu adalah jawaban dari do'a-do'aku sebelumnya.

Kemudian kita berjalan bersama menyusuri laju hari. Saat kita berjalan melangkahkan kaki bersama, memang banyak hal yang tidak mudah untuk ditempuh demi kata bertahan. Ada banyak rintangan serta jalanan terjal berliku yang kadang membuat aku maupun kamu merasa penat bahkan sesekali saling emosi dan saling ber-ego, yang acap kali membuat kita harus beristirahat, berkali-kali. Dalam perlajanan bersamamu waktu itu, untuk pertama kalinya aku melihat sebuah tujuan dari cinta, serta untuk pertama kalinya juga aku seperti perahu yang hanya mau berlabuh disatu dermaga saja. Tapi setelahnya nampak Tuhan tak berkenan dengan hubungan kita ini.

Kenapa?

Kamupun tahu disisa-sisa waktu terakhir kita banyak air mata yang mengalir dari berkali-kalinya kedipan sepasang kelopak mata. Ada banyak sesak yang merobek hati seutuhnya, ada tawa yang hilang begitu saja, ada senyum yg tiba-tiba kuncup, ada mendung yang begitu pekat. itu Aku. Aku setelah kamu buat Kecewa.

Saat itu aku berada dititik paling rapuh. Sekuat mungkin aku berjuang mempertahankanmu, tapi makin lama makin menyakitkan dan timbul luka baru. Karna aku merasa berjuang sendirian. Sekiranya usahaku nampak akan sia-sia sajah. Lalu disuatu pagi dengan air mata yang masih mengambang dipangkuan mata, aku memohon izin untuk pergi dari hidupmu saat itu juga. Dengan balasan Iya-mu yang membuat luruh air mata yg dipangku kuat-kuat. Pipih ku basah, bibirku tersenyum, hatiku patah berserakan.

Jika ada yang lebih hitam dari gelapnya malam tanpa bintang, itu adalah Aku selepas kau lepaskan.

Comments

Popular Posts