Pelampiasan

Baru-baru ini aku sedang dekat dengan seorang lelaki bernama Arif. Mulanya aku mengenal dia dari Blacberry Messenger dan ternyata dia juga merupakan alumni kaka kelasku sewaktu SMP. Pertemuan pertama kami sangatlah berkesan. Arif yang di chating tampak tak jauh beda dengan aslinya. Dimalam pertemuan itu kami bercerita banyak hal, tentang hidup dan pembelajaran disetiapnya perjalanannya. Aku melihatnya seperti sosok yang sangat ku dambakan. Dari situlah selama mata memandang, tumbuh cinta yang yang tak pernah kuduga. Dia mempesonaku semalaman hingga hendak menuju tidurku yang tak kunjung lelap seperti biasanya.

Hari-hariku terasa penuh warna –warni. Ada banyak senyum bertaburan menghiasi rona wajahku. Akupun berharap dia benar-benar cinta yang nyata untukku. Senyum ini terus tertoreh hingga aku menuju sekolah dan sampai didalamnya.

“Seneng banget kayanya put?” tanya Elma.

“Hehe.. Biasa ajah ah” jawabku dengan senyum kecil.

Satu jam sebelum bel pulang berbunyi aku mendapati chat bbm dari Arif.

“Aku jemput kamu yah...”

Membaca kalimat itu, hatiku berdebar tak karuan, senyumku tak mampu tuk ku kendalikan, bibir ini terus melekuk tersenyum setiap kali aku mengingat wajahnya. Betapa bahagianya aku ini.

“teeeettt... teeetttt...” Bel pulang berbunyi.

“Put lo pulang sama gue kan?” Tanya elma.

“Emmm.. lo duluan ajah deh, gue udah ada yang jemput hehe...” jawabku dengan tertawa kecil.

“E ciee cieee udah dapat gebetan baru nih yeee...” Sambung Alina.

“Ah udah ah, duluan yah, daaah...” jawabku sembari melangkah keluar dan melambaikan tangan.

Sampailah aku didepan gerbang sekolah, kudapati arif duduk dimotor menungguku dengan tas kecilnya. Aku pun menghampirinya.

“Hei.. “ sapaku.

“Hei.. eh kita makan siang dulu yuh!” Ajak Arif.

Setelah itu kita berdua makan siang dan kita kembali mengobrol banyak. Arif bercerita tentang teman kampusnya yang katanya bernama eggi akan mencoba melempar botol minuman kearahnya namun meleset dan mengenai kepala salah seorang dosen. Hal itu membuat eggi mendapat masalah namun arif dan temannya yang lain tertawa terbahak-bahak karena menganggap itu sangatlah konyol. Akupun ikut larut dalam tawanya. Setelah kami puas mengobrol dan menghabiskan makannya kami berdua pun pulang.

Sampailah didepan rumahku.

“Makasih yah rif” ucapku sambil tersenyum.

“Iyah sama-sama put, jangan bosen yah pergi sama aku hehe” Jawabnya dengan tertawa kecil.

Akupun melangkah masuk. Suara motor arif sudah hampir samar-samar ku dengar dan perlahan sudah tak ku dengar lagi. Senyum ini tak berhenti menghiasi wajahku hingga sampai di kamar. Aku merasa seperti perempuan yang sangat bahagia sekali.

Sudah Sekitar hampir 1 Bulan lebih aku dekat dengannya dan rasa ini semakin menggebu-gebu padanya. Aku seakan-akan menggantungkan harapan besar pada cintanya. Tapi entah kenapa sudah selama ini Arif tak pernah memberiku kepastian tentang perasannya padaku. Tapi aku selalu berfikir positif. Mungkin saja belum tepat waktunya, jadi dia tidak mengatakannya sekarang. Tapi semakin hari Arif semakin berbeda dia seperti berubah. Dia jadi jarang menyambut pagiku dengan ucapan selamat Pagi ataupun menawarkan untuk dijemput ketika pulang sekolah dan hal-hal indah lainnya yang biasa ia lakukan padaku. Senyum yang setiap hari selalu tertoreh diwajahku kini perlahan mulai menghilang. Aku tampak seperti Putri yang dulu. Putri yang selalu tak beruntung.

Semakin hari Arif tampak semakin mengabaikanku dia benar-benar berubah. Di suatu malam minggu yang biasanya arif mengajakku pergi, kini sudah tidak lagi. Dia justru tidak memberiku kabar sama sekali dimalam itu. Beberapa jam setelahnya dia memperbarui personal messegenya.

“Terimakasih Telah kembali<3 ” Personal messege arif.

Membaca kalimat itu sontak membuatku bertanya-tanya, “apa maksudnya?”, “Untuk siapa dia menulis kalimat itu?”. Aku yang meyakini bahwa kalimat itu bukan untukku, mencoba untuk menghubunginya.

“PING!!!” mengepingnya hingga belasan kali.

Ku tunggu hingga mengantuk Arif tak kunjung membalasnya. Hingga kemudian aku tertidur lelap.

Paginya Arif membalas.

“Iyah ada put?” Balas arif.

Aku yang baru terbangun dari tidurku dengan mata yang masih mengantuk mencoba membaca dan hendak membalasnya namun ada sesuatu yang membuat mataku langsung beringas. Display Picture Bbm Arif ternyata membuatku langsung meneteskan air mata. Foto dirinya dengan seorang perempuan yang aku sendiri tak tau siapa, tapi difoto itu mereka berdua tampak bahagia dan penuh cinta.

Aku pun bingung Harus membalas dengan kalimat apa, sedangkan air mataku terus mengalir hingga butiran tetes demi tetes air mataku jatuh membasahi layar handphone ku. Lalu ku balas saja seadanya.

“Engga ada apa-apa kok” balasku.

Tapi Hati ini tak puas jika ku balas begitu saja aku pun berani untuk bertanya.

“Rif perempuan yang sama kamu difoto Display picture itu siapa?” Balasku lagi.

Beberapa menit kemudian Arif membalasnya dengan kalimat yang cukup panjang tapi intinya adalah bahwa perempuan itu adalah kekasihnya yang sudah menememaninya selama hampir 3 tahun namun 2 Bulan lalu mereka putus dan sekarang mereka kembali bersama. Mendengar kalimat itu hatiku langsung hancur berkrping-keping tangisku semakin sesak dengan air mata yang membuat dingin suasana hatiku. Kemudian aku mengirimkan sebuah kalimat puitis yang didalamnya berisi curahan isi hatiku padanya selama ini.

“Kau tahu cinta yang tumbuh dan hadir dihati ini begitu besar, cinta yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Bahagiaku setinggi langit sejak kau datang dan temani hariku. Tapi kau tidak tau rasa Sakit dibaliknya yang jauh lebih besar, Ketika semua yang kita lalui hanyalah sebagai Obat Dari lukamu. Kemudian kau sembuh dan membuangku, Aku bukanlah pelampiasanmu. Tolong jangan katakan apapun lagi. Terimakasih untuk cinta yang tak pernah kau beri dan luka yang menggoresku sekarang. Biarkan aku sembuh sendiri. Obat seharusnya tidak terluka. Tapi terimakasih Arif :”) ”.

Beberapa saat kemudian Tampak bbm menunjukan R dan itu Berarti Arif membacanya, Ku biarkan ia sampai memahami betul kalimatku itu, sampai dia hendak membalas dengan tanda “Sedang menulis pesan” Aku langsung menghapusnya dari kontak BBM dan dari situlah akupun mencoba menghapusnya dari hidupku juga.

#TAMAT

By:Atika Oey